Info Pertanian Warung Hidup, Apotik hidup, Peluang Usaha, Pendidikan, dan kesehatan

Thursday 6 August 2015

Mengatasi Hama Tikus dengan Burung Hantu sebagai Musuh Alami

Ibu Siti Mahmudah - Mengatasi Hama Tikus dengan Burung Hantu sebagai Musuh Alami - Lagi-lagi binatang yang satu ini menimbulkan masalah buat para petani. Populasinya terus meningkat, sehingga menjadi ancaman serius sebagai maha tanaman. Meningkatnya populasi tikus disebabkan rantai makanan yang terputus. Ular sebagai pemangsa tikus sudah hampir punah.

Secara terpaksa, para petani harus berusaha keras dengan berbagai cara untuk menanggulangi hama tikus, salah satunya dengan racun. Penggunaan racun tikus dan obat-obatan kimiawi lainnya, masih menjadi pilihan utama bagi para petani. Padahal dengan penggunaan racun tikus dan obat-obatan ini justru akan berdampak pada pencemaran lingkungan sekitarnya.

Selama ini penggunaan racun tikus dan obat-obatan kimiawi masih dianggap belum efektif untuk membasmi hama tikus. Petani beranggapan bahwa tikus adalah hewan yang cerdik, karena itu tikus mampu belajar dari pengalaman atau belajar dari apa yang dialami temannya. Dan jika penggunaan racun tikus dan obat-obatan kimiawi dilakukan dalam jumlah yang besar oleh petani, maka dampak yang ditimbulkan justru akan merugikan petani sendiri. Karena tercemarnya lingkungan di sekitarnya.

Mengatasi Hama Tikus dengan Burung Hantu sebagai Musuh Alami

Saat ini di beberapa daerah sudah dimulai sebuah inisiasi pengendalian hama tikus menggunakan predator alami burung hantu. Burung hantu menjadi pilihan karena kemampuannya untuk memangsa tikus dalam jumlah yang banyak. Selain itu, penggunaan burung hantu juga dianggap lebih efisien daripada menggunakan racun tikus dan obat-obatan kimiawi yang diproduksi pabrik. Karena burung hantu akan hidup dan berkembangbiak secara alami tanpa harus ada pemeliharaan yang khusus dari petani.

Burung hantu yang paling banyak dimanfaatkan petani sebagai pemangsa tikus alami adalah jenis Tyto Alba. Burung hantu yang memiliki sifat beraktivitas dan mencari makan di malam hari, atau disebut sebagai hewan nocturnal. Memiliki kemampan untuk memangsa tikus hingga lima ekor dalam semalam, bahkan bisa lebih. Ketika populasi tikus di sekitarnya banyak, burung hantu akan banyak membunuh tikus walaupun tidak akan dimakan semuanya, hanya mematikan tikus saja.

Sebagai hewan yang beraktivitas pada malam hari, burung hantu memiliki kemampuan mendengar suara tikus hingga jarak 500 meter lebih. Karena itu burung hantu tetap efisien digunakan sebagai predator alami tikus, walaupun berada pada lahan/sawah yang luas sekali pun. Hanya saja untuk memanfaatkan burung hantu, petani harus menyediakan atau membuatkan sarang buatan untuk burung hantu. Karena burung hantu tidak membuat sarangnya sendiri, burung hantu lebih sering menggunakan sarang-sarang burung lain yang sudah ditinggalkan.
Rumah/sarang burung hantu yang dibuat oleh petani di Kabupaten Banyumas.

Rumah/sarang burung hantu yang dibuat oleh petani di Kabupaten Banyumas.

Untuk membuat sarang burung hantu sebenarnya cukup mudah, petani cukup menyediakan rumah burung hantu buatan berbentuk seperti kandang merpati. Bisa menggunakan papan atau bambu, yang terpenting adalah berbentuk menyerupai sarang/kandang. Rumah burung hantu ini selanjutnya di taruh di tengah, atau di sekitar areal lahan pertanian, bisa ditempatkan di pohon atau menggunakan tiang bambu agar letaknya lebih tinggi. Rumah burung hantu tersebut akan menjadi tempat singgah dan juga bisa menjadi tempat tinggal dari burung tersebut.

Karena populasi burung hantu yang sudah semakin berkurang, sebaiknya petani juga mencari burung hantu untuk ditempatkan pada rumah burung hantu yang telah dibuat. Karena jika mengandalkan burung hantu untuk datang sendiri, mungkin butuh waktu yang lama. Jika burung hantu merasa betah tinggal di sarang tersebut, maka burung hantu akan menetap dan berkembangbiak layaknya unggas pada umumnya jika memiliki pasangan. Dengan mengembalikan keberadaan burung hantu di alam sebagai pemangsa utama tikus, maka populasi tikus akan bisa ditekan. Sehingga petani tidak perlu lagi menanggung kerugian besar yang diakibatkan serangan hama tikus pada tanaman mereka.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Orang desa yang ingin berbagi informasi, misalnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam warung hidup secara organik

Related : Mengatasi Hama Tikus dengan Burung Hantu sebagai Musuh Alami

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar