Info Pertanian Warung Hidup, Apotik hidup, Peluang Usaha, Pendidikan, dan kesehatan

Monday 3 October 2016

Sabut Kelapa dan Pemanfaatannya untuk Berkebun Sayuran di Halaman Rumah

Sabut kelapa adalah kulit buah kelapa yang sangat tebal dan berserat yang pada umumnya digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Selain sebagai bahan bakar, ternyata sabut kelapa banyak sekali manfaatnya, yaitu untuk bahan baku pembuat kerajinan tangan dan sebagai media tanam yang mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Sabut kelapa mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti misalnya Kalium (K), Phosphor (P), Calsium (Ca), dan Magnesium (Mg). Kandungan paling tinggi dalam sabut kelapa adalah Kalium (K).

Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena berpengaruh pada ukuran, rasa, bentuk, warna, dan daya simpan.

Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma.

Sabut Kelapa dan Pemanfaatannya untuk Berkebun Sayuran di Halaman Rumah

Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalam bentuk berbagai macam silikat, di mana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim.

Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akan lebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman.

Secara umum fungsi Kalium bagi tanaman adalah sebagai berikut:
  1. Membentuk dan mengangkut karbohidrat,
  2. Sebagai katalisator dalam pembentukan protein
  3. Mengatur kegiatan berbagai unsur mineral
  4. Menetralkan reaksi dalam sel terutama dari asam organik
  5. Menaikan pertumbuhan jaringan meristem
  6. Mengatur pergerakan stomataMemperkuat tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh
  7. Mengaktifkan enzim baik langsung maupun tidak langsung
  8. Meningkatkan kadar karbohidrat dan gula dalam buah
  9. Membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat
  10. Meningkatkan kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik
  11. Membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit
  12. Membantu perkembangan akar tanaman.

Pemanfaatan sabut kelapa dalam berkebun kami lakukan dalam beberapa cara, di antaranya adalah dibuat pupuk organik cair (POC) dan sebagai pagar media tanam.

Membuat POC dari Sabut Kelapa

Rendam 25 kg sabut kelapa kering (yang sudah lama) di dalam drum (wadah lainnya) selama 3 minggu (21 hari) hingga warna airnya menjadi coklat.

Dapat juga ditambahkan EM4 dan tetes tebu (gula) pada saat perendaman.

POC siap digunakan.
  • Penggunaannya untuk penyiraman campur dengan air dengan perbandingan 1 bagian POC dan 3 bagian air bersih sumur (1:3).
  • Untuk penyemprotan gunakan dengan perbandingan 1:5.
Sabut Kelapa sebagai Pagar Media Tanam

Dulu wakti kecil, kami sering melihat tetangga yang menyusun tumpukan sabut kelapa di sekeliling batang pohon hingga tinggi. Maksud dan tujuan dari susunan itu tidak tahu, yang jelas mereka membiarkan tumpukan sabut kelapa itu hingga waktu yang lama, terkadang hingga lapuk.

Hasilnya, pohon yang dikelilingi oleh sabut kelapa tumbuh subur dan berbuah lebat.

Berdasarkan hal tersebut, maka kami gunakan sebagai pagar media tanam seperti pada gambar berikut ini:
Sabut Kelapa dan Pemanfaatannya untuk Berkebun Sayuran di Halaman Rumah

Tujuan kami menyusun sabut kelapa di sekeliling bedengan adalah:
  • untuk mencegah media tanam longsor terkena air hujan
  • mencegah rusaknya media tanam akibat hewan peliharaan seperti kucing dan ayam
Diharapkan dengan cara seperti ini, sabut kelapa akan menambahkan unsur kalium pada media tanam seiring berjalannya waktu terkena panas dan hujan hingga lapuk (terurai).

Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa sabut kelapa memiliki kandungan Tanin yang sangat tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Maka sebelim digunakan sebaiknya sabut kelapa direndam berulang kali dengan diganti air rendamannya.

Caranya:
Rendam dengan air bersih selama 2 hari, kemudian tiriskan
Lakukan berulang-ulang hingga buih/busa pada air rendaman tidak muncul lagi
Setelah itu, jemur hingga kering
maka sabut kelapa siap digunakan sebagai media tanam (hidroponik/anggrek)

Cara yang sangat simpel yang kami lakukan untuk menghilangkan tanin pada sabut kelapa adalah dengan membiarkan alam yang membuangnya.

Yaitu dengan membuatnya sebagai pagar media tanam seperti gambar di atas.

Dengan demikian tanin akan larut oleh air hujan.


Demikian Sabut Kelapa dan Pemanfaatannya untuk Berkebun Sayuran di Halaman Rumah, selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Jangan lupa simak juga videonya berikut ini:

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Orang desa yang ingin berbagi informasi, misalnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam warung hidup secara organik

Related : Sabut Kelapa dan Pemanfaatannya untuk Berkebun Sayuran di Halaman Rumah

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar